Centangsatu.com – Bencana alam berturut-turut melanda Israel, dengan kebakaran hebat yang melalap lebih dari 13.000 hektar lahan, kini diikuti oleh banjir bandang yang menghantam negara tersebut. Banjir bandang ini bahkan memutus jalan utama penghubung Israel dengan Lebanon dan Laut Merah.
Menurut Profesor Ventabar, ahli vulkanologi dan erosi tanah dari Universitas Haifa, banjir bandang ini merupakan dampak dari kebakaran yang terjadi sebelumnya. Kebakaran yang berlangsung selama lima hari menyebabkan surplus air yang digunakan untuk memadamkan api, sehingga ketika hujan deras, banjir tidak dapat diatasi.
Peringatan keras disampaikan oleh Profesor Ventabar bahwa gelombang air hitam bercampur dengan air hujan akan memicu banjir bandang yang menggenangi kota Tel Aviv. Kondisi ini diperparah dengan pergeseran air dan tanah yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi air di dalam bumi.
Bencana alam ini menunjukkan betapa rentannya Israel terhadap perubahan cuaca ekstrem dan perlunya langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana. Reporter Alex Joglo.