Jakarta, CENTANGSATU – Penyanyi sekaligus seniman serba bisa, Hetty Soendjaya kembali menunjukkan kreativitasnya dengan menciptakan lagu rohani yang bersifat universal. Lagu ini tidak ditujukan untuk agama tertentu, melainkan dapat dinyanyikan oleh siapa saja, baik Muslim, Nasrani, maupun agama lainnya. Dalam liriknya, Hetty menggunakan istilah “Tuhan” yang universal dan dapat diterima oleh semua orang, tanpa menyebut nama agama tertentu.
“Lagu ini saya buat karena saya percaya bahwa tanpa Tuhan, hidup kita tidak punya harapan, tidak berarti, dan tidak ada masa depan. Itu adalah pandangan yang bisa dirasakan oleh siapa saja,” ujar Hetty Soendjaya saat ditemui seputar Tebet.
Inspirasi lagu ini muncul secara spontan, awalnya sebagai bentuk eksplorasi seni, namun kemudian berkembang menjadi karya yang modern dengan sentuhan ketukan ritmis antara percakapan Tuhan dan manusia.
Lagu tersebut dibawakan oleh Trio Ambon, Henky sahurila, Yance siahay, Farry.
Meskipun universal, lagu ini diidentikkan oleh beberapa kalangan dengan tradisi Nasrani, terutama karena terinspirasi dari kisah Mazmur yang berbicara tentang anugerah Tuhan. Namun, Hetty menegaskan bahwa lagu ini dapat dinyanyikan oleh siapa saja, termasuk umat Muslim, karena liriknya berfokus pada hubungan manusia dengan Tuhan secara umum.
“Ini bukan tentang agama tertentu, melainkan tentang toleransi dan cinta universal,” tambahnya.
Selain lagu universal ini, Hetty Soendjaya juga aktif memproduksi berbagai karya musik di berbagai genre, dari dangdut, pop melayu, hingga campursari. Salah satu lagu terbarunya yang akan dirilis berjudul “Langit Jadi Saksi,” yang dibawakan oleh penyanyi El Jono, menandakan konsistensinya dalam industri musik.
Dengan semangat toleransi dan universalitas, Hesti berharap lagunya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan sesama manusia, tanpa memandang latar belakang agama.