Film

Film “Perang Kota”, Ariel Tatum, Jerome Kurnia, dan Chand Parwez Ungkap Cerita di Balik Layar

37
×

Film “Perang Kota”, Ariel Tatum, Jerome Kurnia, dan Chand Parwez Ungkap Cerita di Balik Layar

Sebarkan artikel ini
l

Film “Perang Kota”, Ariel Tatum, Jerome Kurnia, dan Chand Parwez Ungkap Cerita di Balik Layar

Centangsatu, Jakarta – Film Perang Kota, adaptasi dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, akan segera tayang di bioskop Indonesia pada 30 April 2025. Disutradarai oleh Mouly Surya, film ini mengangkat kisah perjuangan di Jakarta pada tahun 1946, dengan nuansa klasik dan pendekatan artistik yang mendalam.

Dalam konferensi pers, para cast dan kru mengungkap cerita di balik layar yang penuh perjuangan dan eksperimen artistik di XXI Epicentrum , Jakarta (21/4).

Chicco Jericko menambahkan bahwa, “Adegan intim yang ada di film ini sebenarnya salah satu unsur utama, tapi semuanya dilakukan dengan kesepakatan bersama. Benar-benar ada workshop-nya, sampai hal teknis kayak sudut kamera dan koreografi pun dihitung.” Ujar Cicco

Ariel Tatum, yang memerankan karakter Fatimah, mengungkapkan antusiasmenya terhadap proyek ini. “Senang dan bangga sekali bisa berjodoh dengan Lukman Sardi, Jerome Kurnia, dan Mouly Surya untuk melahirkan sebuah karya bersama. Akan menjadi sebuah tantangan besar untuk aku memasuki kehidupan Fatimah, tapi pastinya juga sebuah pengalaman sekali seumur hidup yang akan selamanya ku syukuri,” ujar Ariel.

Jerome Kurnia, yang berperan sebagai Hazil, juga menyampaikan pandangannya. “Kombinasi dari kedua nama Mochtar Lubis dan Mouly Surya meyakinkanku bahwa ini adalah kesempatan sekali seumur hidup yang tidak bisa aku lewatkan. Proses persiapan yang cukup panjang membangun antisipasi yang tinggi, namun disandingkan dengan sineas-sineas berbakat tanah airlah yang membakar semangatku,” kata Jerome.

Produser Chand Parwez Servia dari Starvision turut mengungkapkan keyakinannya terhadap film ini.

“Rekam jejak Mouly yang solid dan kualitas artistik yang tinggi, selalu menghasilkan film-film yang melampaui batas sinema dan gaya bercerita yang unik. Kami yakin bahwa film ini akan menarik perhatian penonton di Indonesia maupun internasional,” ujar Chand Parwez.

Perang Kota merupakan hasil kerja sama internasional antara Indonesia, Belanda, Singapura, Prancis, Norwegia, Filipina, dan Kamboja. Film ini sebelumnya telah ditayangkan sebagai penutup Festival Film Internasional Rotterdam (IFFR) ke-54, menunjukkan resonansi budaya yang mendalam antara Indonesia dan Belanda. Dina Kembar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *