Berita militer

Setelah Menjaga Perbatasan, Pasukan Yonif 432/WSJ Disambut Hangat di Makassar.

389
×

Setelah Menjaga Perbatasan, Pasukan Yonif 432/WSJ Disambut Hangat di Makassar.

Sebarkan artikel ini
l

Centangsatu.com | Kamis pagi (1/5/2025), suasana di Dermaga Layang, Mako Lantamal VI Makassar, terasa berbeda. Sorotan matahari menyinari deretan prajurit Yonif 432/WSJ yang baru saja kembali dari penugasan di garis terluar Republik, tepatnya di perbatasan Indonesia–Papua Nugini. Mereka disambut dengan upacara militer sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdian selama menjalankan misi pengamanan perbatasan.

 

Komandan Lanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., turut hadir dalam upacara tersebut bersama sejumlah pejabat tinggi militer dan sipil. Upacara ini dipimpin langsung oleh Pangdivif 3 Kostrad, Mayjen TNI Bangun Nawoko, sebagai bentuk apresiasi dari negara kepada para prajurit yang telah melaksanakan tugas negara di wilayah rawan dan penuh tantangan.

 

“Kembalinya pasukan ini bukan hanya soal berakhirnya misi. Ini juga adalah bukti bahwa mereka pulang membawa kehormatan, pengalaman, dan semangat baru untuk bangsa,” ujar Mayjen TNI Bangun Nawoko dalam amanatnya.

Yonif 432/WSJ  telah menuntaskan misi Pamtas RI-PNG dengan penuh tanggung jawab, menjaga tapal batas negara sekaligus berinteraksi dengan masyarakat lokal dalam berbagai kegiatan teritorial. Penugasan di Papua bukan hanya soal pertahanan, tapi juga soal membangun kedekatan dengan warga di perbatasan.

 

Turut menyambut para prajurit adalah Pangkoopsud II Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak, Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Windiyatno, Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono, Danlantamal VI Makassar Brigjen TNI (Mar) Dr. Wahyudi, dan sejumlah pejabat dari unsur TNI, Polri, hingga pemerintah daerah.

 

Wajah para prajurit tampak berseri. Sebagian tampak menahan haru. Tidak sedikit dari mereka yang mengabdikan waktu berbulan-bulan jauh dari keluarga demi menjaga setiap jengkal wilayah NKRI.

“Selamat datang kembali di tanah kelahiran. Kalian telah menjaga perbatasan dengan kehormatan, kini saatnya kembali membaur dengan masyarakat,” tutur Marsma TNI Arifaini, seraya memberikan hormat.

 

Penyambutan ini tidak hanya menandai akhir dari sebuah penugasan, tetapi juga awal dari cerita baru yang akan dibawa pulang oleh para prajurit—kisah pengabdian, keberanian, dan cinta tanah air. (Pen Hnd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *