CENTANGSATU.com – Mentari belum sepenuhnya tinggi, namun di Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, deretan prajurit berseragam loreng sudah berdiri tegap. Suara langkah kaki berpadu dengan semilir angin pegunungan. Jumat pagi itu (9/5/2025), semangat terasa hidup saat Letkol Inf M. Slamet Wijaya, S.Sos., M.Han., M.A., Dansatgas TMMD Ke-124, berdiri di tengah barisan, menyapa mereka satu per satu dengan pandangan tegas namun penuh empati.
Ini bukan sekadar apel pagi. Ini adalah momen menyatukan semangat, menyelaraskan gerak, dan menanamkan keyakinan bahwa pembangunan bukan hanya soal batu dan semen, tapi juga tentang hati yang tulus melayani.
Dalam arahannya, Letkol Slamet tak hanya bicara soal pembagian tugas. Ia bicara tentang makna di balik kerja keras yang dilakukan hari demi hari.
“TMMD ini bukan milik TNI saja. Ini tentang kita semua TNI, Polri, pemerintah, dan masyarakat yang bergandengan tangan demi kampung kita,” katanya dengan nada tegas namun bersahabat.
Apel pagi itu menjadi awal dari rangkaian aktivitas padat dalam program TMMD Reguler Ke-124 yang waktunya sangat terbatas. Dengan sisa waktu yang ada, Dansatgas mengingatkan pentingnya kerja cerdas, cepat, tapi tetap berkualitas. Ia juga mengecek langsung kondisi fisik dan semangat para personel, memastikan tak ada yang tertinggal baik secara mental maupun fisik.
“Terima kasih untuk warga yang telah ikut ambil bagian. Saya hadir di sini bukan hanya untuk memimpin, tapi juga untuk memberi semangat bahwa kita bisa menuntaskan ini bersama,” ujarnya.
Di antara barisan prajurit dan warga, semangat gotong royong terasa nyata. Bukan hanya membangun jalan atau rumah, tapi juga membangun kepercayaan, kedekatan, dan masa depan Kampung Pigapu.
